Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim. Rasulullah SAW bersabda:“Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap orang Islam baik laki-laki maupun perempuan.”

Supaya pekerjaan menuntut ilmu pengetahuan tidak sia-sia, maka niat dan tujuan menuntut ilmu perlu disesuaikan dengan ketentuan ajaran agama. Niat dan tujuan menuntut ilmu harus ditata sejak awal melangkahkan kaki meninggalkan kampung halaman menuju tempat menuntut ilmu pengetahuan, sebagai contoh mahasiswa (i) baru yang mengadu nasib di kampung/negeri orang.

Niat dan tujuan mencari ilmu bukan hanya sekedar kepentingan duniawi yang selalu dihubungkan dengan status sosial di masa depan, terutama dalam hal pekerjaan dan pendapatan. Bila para pelajar atau mahasiswa hanya itu dalam niat dan tujuan menuntut ilmu, bererti mereka telah menggadaikan dan menjual kebahagiaan akhirat dengan kesenangan duniawi.

Oleh karena itu, menjadi kewajiban orang tua atau si penuntut ilmu sendiri untuk mengarahkan niat dan tujuan dalam menuntut ilmu. Menuntut ilmu merupakan pekerjaan mulia dan sekaligus termasuk ibadah bila dikerjakan dengan niat yang suci karena Allah. Maka oleh karena itu tujuan utama dari menuntut ilmu adalah “ mencari keridaan Allah agar kelak akan menempati kedudukan tinggi dan mulia di sisi-Nya.”

Hanya dengan niat yang mulia dan tulus, segala aktivitas belajar dapat diterima oleh Allah sebagai bentuk ibadah kepada-Nya. Begitu urgennya masalah niat, Rasulullah menegaskan:  “Sesungguhnya segala amal atau pekerjaan itu tergantung kepada niatnya dan sesungguhnya  setiap orang akan memperoleh sesuai dengan niatnya. Barang siapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu akan memperoleh  pahala dari Allah dan Rasul-Nya dan barang siapa yang berhijrah karena dunia ataau kerana wanita yang ingin ia nikahi, maka hanya itulah yang diperoleh dari hijrahnya”. (Muttafaqun ‘alaih).

Selain niat yang benar, di dalam diri perlu pula ditanam keyakinan bahwa orang-orang yang menuntut ilmu dengan tujuan untuk mencapai ridho Allah, maka baginya telah disediakan pahala dari Allah berupa kebahagiaan di dunia dan akhirat. Selama mereka menuntut ilmu, selama itu pula ikan-ikan yang ada di samudera dan para malaikat selalu mendo’akan, meminta ridho dan ampunan untuk mereka, walau sekecil apapun untuk mereka. Selain itu setiap perbuatan yang menunjang proses belajar mereka, walau sekecil apapun dapat bernilai ibadah asalkan disertai dengan niat yang tulus. Bahkan boleh jadi satu amal dibidang ilmu pengetahuan yang terlihat biasa-biasa saja, berubah menjadi sesuatu yang istimewa dengan ketulusan niat. Tetapi sebaliknya, amal yang terlihat hebat dibidang tersebut boleh menjadi hampa kerana keliru dalam memasang niatnya. Meskipun yang dikerjakannya adalah perbuatan baik dan mulia, tetapi bila niatnya untuk kebanggaan diri atau kepentingan dunia semata, maka amal-amal baik tersebut akan menjadi rosak atau bernilai duniawi saja, tidak mendapat pahala. Oleh karena itu segera lihat kembali niat kita dalam menuntut ilmu. Dasarilah ia dengan niat yang suci dan ikhlas semata-mata kerana Allah.

@hJ